KOREKSI
Kejadian ketika
itu saya umpamakan seperti ini.....
Misalnya
saya memberi pernyataan seperti ini “ Berbicara” adalah hal yang saya hindari,
dan merupakan hal yang menakutkan untuk saya lakukan, tapi saya senang
berbicara dengan teman saya” . (sampai disini saya awalnya bisa menjelaskan
pernyataan saya).
Hingga di suatu kesempatan ada yang
memberikan kritikan dan mempermasalahkan penyataan saya dan berkata... “ saudari, tadi
saudari menyatakan, bahwa bagi saudari berbicara
adalah hal yang saudari hindari dan hal yang menakutkan bagi saudari. Disisi lain
saudari menyatakan , bahwa saudari suka berbicara dengan teman saudari
......... bla bla bla bla (dengan
kecepatan 200 km/jam) ... panjang lebar, saking begitu panjangnya saya tak
ingat apa yang dia katakan selanjutnya..... lalu akhirnya dia mengatakan : ada apa dengan pernyataan saudari?
Hanya itu inti pertanyaannya yang saya
tangkap ketika itu... selebihnya yang panjang lebar itu blank di otak saya........
Dia melontarkan
pertanyaan seperti itu seolah secara
tidak langsung dia mengatakan saya plin plan... yeah plin plan....
whaaaaaaaaaaaaattt?????
Tapi
yang anehnya setelah mendengar panjang lebar, saya jadi tidak ingat apa yang
akan saya katakan,,, hingga tak sepatah kata pun keluar dari mulut ini,,,
karena saya sibuk mengurus hati dan perasaan saya yang terasa seperti
di cabik-cabik oleh anjing yang kelaparan.
Melihat
sikap saya yang hanya diam dan tak dapat berkata... sepertinya pengkritik itu
merasa hebat dengan kritikkannya seperti itu yang telah membuat saya tak mampu
berkutik..., dan berhasil mencuri perhatian banyak orang yang membuat orang
berpikir “ waaaaah ..... perempuan ini sungguh luar biasa, mampu
membuat orang terdiam dengan kritikkannya”.... tepatnya seperti itulah yang
saya bayangkan.. ah sungguh hal yang
sepele untuk dikritik.
Setelah
situasi tenang, pikiran saya yang mulanya kelabu, mulai memperlihatkan awan
putih, saya mulai berpikir dengan jernih.....
Aisssshh.....
sial andai saja saya membalasnya pada kesempatan itu juga, tapi apa yang salah
dari pernyataan saya,, saya merasa apa
yang saya ucapkan sudah benar, tapi bisakah dia membedakan pernyataan saya “Berbicara”
adalah hal yang saya hindari, dan merupakan hal yang menakutkan untuk saya
lakukan, walau saya senang berbicara dengan teman saya”. atau cara
penyampaian saya yang salah?
“Berbicara” adalah hal yang saya
hindari, yang saya
maksud ialah berbicara di depan orang banyak, berbicara pada sebuah forum atau
perkumpulan, yang jelas-jelas itu beda
dengan kesenangan saya berbicara dengan teman baik saya yang tak hanya beberapa
orang..... jadi
intinya berbicara yang saya takuti itu berbicara di hadapan orang banyak, dan
berbicara yang saya suka dengan teman saya itu berbicara dengan orang yang tak
beberapa orang.
Andai
saat itu saya bisa menjawab sanggahannya ketika itu,....
Saya
sadar bahwa saya tak mahir berbicara, saya tak mahir dalam menyampaikan apa
yang saya maksud, saya tak mahir dalam menjelaskan secara lisan... makanya catatan ini saya buat,,, semoga anda
memahaminya....
Jujur.... anda berhasil membuat
saya ingin membalasnya suatu saat nanti.....